Notifikasi

Memuat…

Karma: Kisah Tukang Kayu yang Menyadari Kesalahannya

 Karma: Kisah Tukang Kayu yang Menyadari Kesalahannya

Kisah Tukang Kayu dan Anak Kembarnya

Di pinggiran hutan, hiduplah seorang tukang kayu bersama istrinya. Meskipun menikah lama, mereka belum dikaruniai anak. Setiap hari, si tukang kayu bermeditasi, mengasah konsentrasi dan indra pendengarannya. Suatu hari, dia mendengar percakapan dua anak kecil yang mengaku akan menagih dan membayar karma.

Setibanya di rumah, dia terkejut mendapati istrinya tengah hamil. Dia yakin bayi kembar itu adalah anak-anak yang dia dengar. Saat tumbuh, anak sulung nakal dan membuat masalah, sedangkan si bungsu rajin dan penurut. Menganggap si sulung menagih karma, tukang kayu mengusirnya.

Karma yang Terungkap

Si bungsu yang disayangi jatuh sakit parah. Sang ayah habis-habisan membiayai pengobatannya, tetapi tak kunjung sembuh. Bahkan, harta bendanya habis untuk mengobati anaknya. Si tukang kayu terpuruk dalam keputusasaan ketika anaknya meninggal.

Saat itulah, dia menyadari bahwa si bungsulah yang menagih karma. Dia menyesali pengusiran si sulung. Ternyata, si sulung pergi ke luar kota, bekerja keras, dan berniat mencari orang tuanya untuk membayar karma.

Pelajaran Berharga

Tukang kayu sadar dia tak bisa lari dari karma. Berbuat baik sekecil apa pun akan mengurangi karma buruk. Seperti segelas air garam yang akan menjadi tawar jika ditambah dengan air tawar terus-menerus.

Karma buruk yang menimpa kita tidak boleh dibalas. Pasrah dan berpikirlah positif karena karma buruk akan berkurang. Dalam kehidupan ini, kita harus memperbanyak kebajikan untuk mengurangi karma buruk yang telah kita lakukan.

Baca Juga
Posting Komentar