Keben: Sembunyikan Persembahan Sederhana dari Cibiran

Keben: Sembunyikan Persembahan Sederhana dari Cibiran
Dalam tradisi Bali, keben merujuk pada sebuah wadah anyaman bambu yang digunakan untuk membawa persembahan ke pura atau tempat suci. Kata 'keben' sendiri berasal dari kata 'eng keben' yang berarti 'menyembunyikan'.
Keben menjadi solusi bagi mereka yang ingin mempersembahkan sesajen atau persembahan sederhana tanpa harus mendapat cibiran dari tetangga yang kaya raya. Sebab, dengan menggunakan keben, isi persembahan dapat disembunyikan sehingga orang lain tidak mengetahui jenis dan jumlah isinya.
Hindari Cibiran Tetangga Sombong
Ketika seseorang ingin mempersembahkan sesajen sederhana, terkadang hambatan muncul dari komentar atau sindiran tetangga atau keluarga dekat yang merasa kaya dan cenderung sombong. Mereka menganggap bahwa orang kaya wajib mempersembahkan sesajen yang lebih mewah, dan meremehkan mereka yang hanya mampu mempersembahkan sesajen sederhana.
Namun, sikap seperti ini tidak dibenarkan. Setiap orang berhak mempersembahkan sesajen sesuai dengan kemampuannya, tanpa harus merasa malu atau minder.
Pentingnya Hati yang Suci
Dalam melakukan persembahyangan atau pergi ke pura, yang terpenting adalah membawa hati yang suci dan tulus. Bukan tentang seberapa mewah atau besar persembahan yang diberikan, tetapi tentang niat baik dan ketulusan hati dalam mempersembahkannya.
Dengan menggunakan keben, seseorang dapat menyembunyikan persembahannya dari pandangan orang lain, sehingga terhindar dari cibiran dan komentar negatif. Dengan demikian, mereka dapat fokus pada tujuan utama persembahyangan, yaitu untuk memohon keselamatan dan kesejahteraan.
Tips Menggunakan Keben
Bagi yang ingin terhindar dari cibiran tetangga sombong, ada beberapa tips yang dapat diikuti saat menggunakan keben:
- Gunakan keben yang bersih dan layak, meskipun sederhana.
- Isi keben dengan sesajen lengkap, meskipun sederhana.
- Jangan khawatir tentang jenis atau jumlah persembahan yang diberikan.
- Fokus pada niat baik dan ketulusan hati dalam mempersembahkan sesajen.
Dengan mengikuti tips tersebut, seseorang dapat terhindar dari cibiran tetangga dan dapat mempersembahkan sesajen dengan tenang dan nyaman.
Kesimpulan
Keben merupakan cara bijaksana untuk menyembunyikan persembahan sederhana dan terhindar dari cibiran orang lain. Dengan menggunakan keben, seseorang dapat menjaga hati yang damai dan fokus pada tujuan utama persembahyangan. Ingatlah bahwa yang terpenting dalam mempersembahkan sesajen adalah niat baik dan ketulusan hati, bukan seberapa mewah atau besar persembahan yang diberikan.