Kenali Nipple Discharge pada Payudara: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganannya

Nipple Discharge: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannya
Nipple discharge atau keluarnya cairan dari puting susu adalah kondisi yang umum terjadi pada wanita. Sekitar 20% wanita mengalami nipple discharge yang menyerupai susu atau cairan jernih secara spontan. Saat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), sekitar 50-60% wanita kulit putih dan wanita kulit hitam, serta 40% wanita Asia-Amerika mengalami keluarnya cairan dari payudara.
Penyebab Nipple Discharge
Penyebab nipple discharge dapat bermacam-macam, antara lain:
- Abses payudara, terutama pada wanita menyusui.
- Cedera pada payudara.
- Penggunaan obat-obatan, seperti simetidin, metildopa, metoklopramid, pil KB, fenotiazin, reserpin, antidepresan trisiklik, atau verapamil.
- Prolaktioma, yaitu tumor di otak yang menghasilkan hormon prolaktin, yang memicu pertumbuhan kelenjar susu dan pembentukan air susu.
- Papiloma intraduktal, yaitu tumor jinak yang tumbuh di dalam saluran payudara.
- Ektasia duktus, yaitu pelebaran dan pengerasan saluran payudara akibat penuaan dan kerusakan.
Hampir separuh dari kasus nipple discharge yang bukan karena keganasan disebabkan oleh papiloma, sedangkan sisanya disebabkan oleh perubahan fibrokistik atau ektasia duktus. Nipple discharge yang disebabkan oleh keganasan hanya sekitar 10% dan biasanya hanya terjadi pada satu payudara (unilateral).
Gejala Nipple Discharge
Gejala nipple discharge dapat bervariasi, tergantung pada penyebabnya:
- Cairan seperti susu (keruh, berwarna keputihan, encer, dan tidak lengket) adalah jenis cairan yang paling umum ditemukan dan biasanya disebabkan oleh laktasi (pembentukan air susu) atau peningkatan stimulasi puting susu akibat sentuhan, pengisapan, atau iritasi pakaian selama berolahraga atau aktivitas lainnya.
- Cairan mengandung darah atau encer (serosa) biasanya disebabkan oleh papiloma atau infeksi.
- Cairan jernih, seperti susu, kuning atau hijau, dan keluar dari kedua puting susu umumnya bukan merupakan tanda kanker payudara. Cairan yang mengandung darah atau encer, terutama jika hanya keluar dari salah satu puting susu, merupakan cairan yang abnormal, tetapi hanya sekitar 10% cairan abnormal yang bersifat ganas.
Cairan dari puting susu perlu mendapat perhatian khusus jika:
- Berwarna kemerahan atau encer disertai warna merah, pink, atau coklat.
- Lengket dan warnanya bening atau berwarna coklat sampai hitam (mengkilat).
- Keluar secara spontan tanpa harus memijat puting susu.
- Sifatnya menetap.
- Hanya keluar dari salah satu puting susu (unilateral).
- Cairan selain air susu.
Diagnosis dan Penanganan Nipple Discharge
Untuk mendiagnosis nipple discharge, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:
- Biopsi payudara (jika ditemukan benjolan).
- Sitologi cairan.
- CT scan kepala (untuk mencari tumor hipofisa).
- Mammografi.
- Kadar prolaktin serum.
- Transillumination.
- USG payudara.
- Galaktogram atau duktogram (untuk membantu menemukan papiloma intraduktal).
Penanganan nipple discharge akan disesuaikan dengan penyebabnya. Jika disebabkan oleh keganasan, dokter akan merekomendasikan tindakan operasi, kemoterapi, atau radioterapi. Untuk penyebab non-keganasan, dokter dapat memberikan obat-obatan atau melakukan prosedur pembedahan, seperti pengangkatan papiloma atau ektasia duktus.Dengan mengenali gejala, penyebab, dan cara penanganan nipple discharge, diharapkan wanita dapat lebih waspada dan segera mencari pertolongan medis jika mengalami kondisi ini. Pemeriksaan dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah komplikasi dan memastikan kesehatan payudara yang optimal.