Dampak Hilangnya Keperawanan pada Tubuh Wanita setelah Menikah

Dampak Hilangnya Keperawanan pada Tubuh Wanita setelah Menikah
Bagi sebagian wanita Indonesia, kehilangan keperawanan merupakan peristiwa penting dalam hidup. Tradisi ini membuat sebagian besar wanita lebih memilih melepas keperawanan saat sudah menikah, bukan saat berpacaran.
Terlepas dari kapan kehilangan keperawanan, tubuh wanita akan mengalami perubahan signifikan. Berikut lima perubahan yang terjadi setelah wanita tidak lagi berstatus perawan.
Perubahan Elastisitas Vagina
Saat pertama kali berhubungan seksual, wanita biasanya merasakan sakit pada area vagina. Rasa sakit ini berasal dari tekanan penis yang masuk dan otot vagina yang masih kuat. Rasa sakit ini akan berkurang seiring waktu, karena vagina beradaptasi dengan penetrasi.
Klitoris Membesar
Setelah berhubungan seksual, klitoris menjadi terbiasa dengan rangsangan. Saat pasangan memberikan rangsangan langsung, klitoris akan membengkak dan menjadi lebih sensitif.
Area Payudara Berubah
Perubahan paling terlihat terjadi pada bagian puting payudara. Setelah mendapat rangsangan, puting akan membesar dan menjadi lebih sensitif saat disentuh. Selain itu, area dada secara keseluruhan juga akan membesar dan terasa sedikit nyeri saat disentuh.
Perdarahan
Beberapa wanita mengalami perdarahan pada vagina setelah berhubungan seksual pertama. Perdarahan ini terjadi karena tekanan penis pada dinding vagina atau selaput dara. Namun, tidak semua wanita mengalami perdarahan ini.
Menikmati Seks
Seiring waktu, wanita akan mulai menikmati pengalaman berhubungan seksual. Rasa sakit pada vagina akan hilang dan mereka menjadi lebih aktif dalam aktivitas ini.
Lima perubahan ini adalah dampak dari hilangnya keperawanan pada tubuh wanita. Setiap wanita mungkin mengalami dampak yang berbeda-beda.