Dampak Buruk Seks Berlebihan pada Wanita

Dampak Buruk Seks Berlebihan pada Wanita
Seks memang memberikan banyak manfaat kesehatan, namun melakukan aktivitas ini secara berlebihan dapat berdampak buruk bagi wanita. Berikut beberapa alasan kenapa seks berlebihan tidak baik untuk wanita:
Kelelahan Berlebihan
Seks adalah aktivitas fisik yang intens, sama seperti olahraga. Jika dilakukan terlalu sering, wanita berisiko mengalami kelelahan fisik yang parah. Bayangkan jika Anda berlari setiap hari padahal kondisi fisik tidak memadai, apa yang akan terjadi?
Inflamasi atau Sobek pada Vagina
Ukuran vagina tidak terlalu besar dan dalam. Jika pasangan memiliki ukuran penis yang besar, gesekan saat penetrasi dapat menyebabkan inflamasi atau pembengkakan pada vagina. Selain itu, seks yang terlalu kasar juga berisiko menyebabkan robekan pada vagina.
Infeksi Saluran Kemih
Saat penetrasi, ada kemungkinan bakteri atau radikal bebas masuk ke saluran kemih. Risiko infeksi semakin tinggi jika pasangan tidak menggunakan kondom. Bakteri yang masuk dapat mudah terbawa ke dalam saluran kemih dan menyebabkan infeksi.
Dehidrasi
Setelah seks, wanita cenderung mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, disarankan untuk mengonsumsi satu gelas air sebelum dan sesudah bercinta. Jika seks dilakukan secara berlebihan, wanita berisiko tidak memenuhi kebutuhan cairannya.
Kerusakan Jaringan pada Vagina
Jaringan pada vagina, terutama vulva, bergesekan dengan penis saat penetrasi. Seks yang dilakukan setiap hari dapat merusak jaringan ini. Terutama jika seks dilakukan dengan intens, risiko perdarahan semakin tinggi.
Nyeri di Punggung
Beberapa posisi seks mengharuskan wanita menggunakan punggung dan tulang belakangnya untuk menopang tubuh. Jika posisi ini dilakukan setiap hari, wanita berisiko mengalami nyeri pada punggung. Selain itu, penetrasi yang terlalu kuat juga dapat menekan area pelvis dan berdampak pada area di sekitarnya.
Daya Tahan Tubuh Menurun
Seks memang dapat meningkatkan daya tahan tubuh wanita, tetapi jika dilakukan berlebihan justru sebaliknya. Beberapa hormon yang dilepaskan saat seks, seperti Prostaglandin E-2, justru dapat merusak jaringan dan memudahkan terjadinya peradangan.
Oleh karena itu, penting untuk melakukan seks sesuai dengan porsi yang wajar. Frekuensi yang dianjurkan adalah setiap 2-3 hari sekali untuk pasangan yang ingin mendapatkan momongan. Jika pasangan meminta melakukan seks lebih sering dari itu, sebaiknya konsultasikan dengan konselor seks untuk mencegah kecanduan seks yang dapat membahayakan kesehatan seksual, reproduksi, dan psikis.