Jenis Hepatitis yang Menular Melalui Hubungan Seksual

Jenis Hepatitis yang Menular Melalui Hubungan Seks
Penyakit menular seksual (PMS) merupakan infeksi yang ditularkan melalui kontak seksual. Salah satu PMS yang perlu diwaspadai adalah hepatitis, yaitu peradangan hati yang disebabkan oleh virus.
Hepatitis terdiri dari beberapa jenis, di antaranya hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C. Dari ketiga jenis tersebut, hepatitis B dan hepatitis C berpotensi menular melalui hubungan seksual.
Hepatitis B
Hepatitis B merupakan penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Virus ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita, termasuk darah, cairan vagina, dan air mani. Seks oral tanpa kondom juga dapat menjadi jalur penularan hepatitis B.
Infeksi hepatitis B dapat menyebabkan kerusakan hati kronis, sirosis, dan bahkan kanker hati. Selain itu, hepatitis B juga dapat meningkatkan risiko tertular HIV karena virus tersebut melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Hepatitis C
Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Virus ini juga dapat ditularkan melalui hubungan seksual, terutama seks anal. Risiko penularan hepatitis C meningkat pada orang yang memiliki banyak pasangan seksual atau melakukan seks tanpa kondom.
Hepatitis C merupakan penyakit kronis yang dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius. Pada beberapa kasus, hepatitis C dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati. Seperti hepatitis B, hepatitis C juga dapat meningkatkan risiko tertular HIV.
Seks Aman untuk Penderita Hepatitis
Meskipun hepatitis B dan hepatitis C dapat menular melalui hubungan seksual, terdapat langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko penularan, antara lain:
- Gunakan kondom setiap kali berhubungan seksual.
- Hindari seks oral tanpa kondom.
- Periksa kesehatan sebelum berhubungan seksual.
- Komunikasikan kondisi kesehatan dengan pasangan.
Jika Anda atau pasangan menderita hepatitis, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan dan panduan yang tepat. Dengan penanganan yang tepat, penderita hepatitis tetap dapat menjalani kehidupan yang sehat dan produktif.