Notifikasi

Memuat…

Makna Mendalam di Balik Simbol Alat-alat Perang dalam Perayaan Kuningan

Makna Mendalam di Balik Simbol Alat-alat Perang dalam Perayaan Kuningan

Makna Mendalam di Balik Simbol Alat-alat Perang dalam Perayaan Kuningan

Perayaan Hari Raya Kuningan yang dirayakan umat Hindu, 10 hari setelah Hari Raya Galungan, selalu identik dengan berbagai sarana upacara yang menyerupai alat-alat perang, seperti tamiang, endongan, ter, dan sampian gantung. Setiap sarana tersebut memiliki makna simbolis yang sarat makna.

Tamiang: Perisai Pelindung Diri

Tamiang, yang menyerupai tameng, adalah simbol perlindungan diri. Bentuknya yang bulat juga dimaknai sebagai lambang Dewata Nawa Sanga, penguasa sembilan arah mata angin. Tamiang juga melambangkan perputaran roda alam atau cakraning panggilingan, yang mengibaratkan kehidupan sebagai perputaran roda.

Endongan: Bekal dalam Hidup

Endongan adalah simbol wadah untuk menempatkan bekal. Bekal tersebut tidak lain adalah semesta hidup. Endongan juga dilengkapi dengan ter, yang melambangkan senjata berupa ketajaman pikiran yang ditopang oleh ilmu pengetahuan.

Ter dan Sampian Gantung: Senjata dan Penangkal Bala

Ter, yang menyerupai panah, melambangkan senjata untuk berjuang dalam kehidupan. Sementara sampian gantung berfungsi sebagai penolak bala atau penangkal pengaruh buruk.

Kuningan: Pengingat akan Peperangan Hidup

Penggunaan simbol alat-alat perang dalam perayaan Kuningan bukan tanpa alasan. Hari raya ini dimaksudkan untuk mengingatkan manusia tentang hakikat hidup yang sebenarnya adalah sebuah peperangan, baik peperangan fisik maupun peperangan batin.

Peperangan batin, yang berkecamuk dalam hati manusia, justru merupakan perang terbesar dan terdahsyat. Untuk memenangkan peperangan ini, manusia harus membentengi diri dengan pengendalian diri dan kesadaran akan hakikat dirinya. Ini pula yang menjadi dasar nama hari raya Kuningan, yang memuja Dewa Indra sebagai manifestasi pengendalian dasa indria.

Unjuk Diri dengan Pengendalian Indria

Hari Kuningan menjadi momen untuk uning, eling, yaitu menyadari dan mengendalikan indrianya. Hal ini penting karena indria dapat menjadi sumber kekalahan dalam peperangan hidup. Dengan mengendalikan indria, manusia dapat memenangkan peperangan batin dan meraih kemenangan dalam hidup.

Kesimpulan

Sarana upacara dalam perayaan Kuningan, yang menyerupai alat-alat perang, memiliki makna mendalam sebagai pengingat tentang peperangan hidup dan pentingnya pengendalian diri. Setiap sarana tersebut melambangkan aspek penting dalam perjuangan manusia, seperti perlindungan diri, bekal hidup, senjata untuk berjuang, dan penangkal bala. Kuningan mengajak umat Hindu untuk selalu waspada dan bertarung dalam peperangan hidup dengan semangat uning, eling, dan pengendalian diri yang kokoh.

Baca Juga
Posting Komentar