Mutual Masturbasi: Manfaat dan Apakah Perlu Dilakukan oleh Pasangan?
Mutual Masturbasi: Aktivitas Seksual yang Baik untuk Kesehatan Pernikahan
Masturbasi merupakan aktivitas yang umum dilakukan baik oleh pria maupun wanita, baik yang masih lajang maupun yang sudah menikah. Meskipun sering dianggap tabu, masturbasi sebenarnya memiliki manfaat untuk kesehatan, terutama jika dilakukan bersama pasangan.
Pengertian Mutual Masturbasi
Mutual masturbasi adalah aktivitas masturbasi yang dilakukan bersama oleh dua orang, yaitu suami dan istri. Aktivitas ini dapat dilakukan baik secara langsung maupun melalui panggilan video bagi pasangan jarak jauh.
Manfaat Mutual Masturbasi
Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari mutual masturbasi, di antaranya:
- Meningkatkan Kepuasan Seksual: Mutual masturbasi memberikan kesempatan bagi pasangan untuk mengeksplorasi dan menemukan cara-cara baru untuk memberikan kepuasan seksual kepada satu sama lain.
- Mempererat Hubungan: Aktivitas ini dapat mempererat hubungan fisik dan emosional antara pasangan. Melakukan masturbasi bersama menciptakan suasana keterbukaan dan kepercayaan.
- Mengurangi Rasa Bersalah: Bagi sebagian orang, masturbasi dapat menimbulkan perasaan bersalah. Namun, dengan melakukan mutual masturbasi, perasaan bersalah tersebut dapat berkurang karena dilakukan bersama pasangan.
- Memperbaiki Komunikasi: Melakukan masturbasi bersama dapat membantu pasangan untuk berkomunikasi lebih terbuka tentang preferensi seksual mereka. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan seksual dan keharmonisan hubungan.
Apakah Perlukah Dilakukan?
Keputusan untuk melakukan mutual masturbasi atau tidak bergantung pada kenyamanan dan preferensi masing-masing pasangan. Aktivitas ini tidak wajib dilakukan, namun dapat menjadi pilihan untuk memperkaya kehidupan seksual dan mempererat hubungan dengan pasangan.
Kesimpulan
Mutual masturbasi adalah aktivitas seksual yang dapat memberikan manfaat bagi hubungan pernikahan. Aktivitas ini dapat meningkatkan kepuasan seksual, mempererat hubungan, mengurangi rasa bersalah, dan memperbaiki komunikasi. Namun, keputusan untuk melakukannya atau tidak harus diambil berdasarkan kesepakatan dan kenyamanan kedua belah pihak.
