Notifikasi

Memuat…

Ngawiwit: Tradisi Subak yang Menumbuhkan Akar Iman yang Kuat

 Ngawiwit: Tradisi Subak yang Menumbuhkan Akar Iman yang Kuat

Ngawiwit: Tradisi Subak yang Menumbuhkan Akar Iman yang Kuat

Dalam tradisi masyarakat Bali, Ngawiwit merupakan upacara sakral yang dilakukan sebelum menanam benih di pembibitan. Upacara ini bertujuan untuk memohon restu kepada Tuhan dan Dewi Sri agar tanaman dapat tumbuh subur dan memberikan hasil panen yang melimpah.


Pelajaran dari Dua Tanaman

Sebuah eksperimen sederhana mengungkapkan pelajaran berharga tentang pentingnya menghadapi kesulitan. Dua tanaman ditanam pada lahan yang sama, tetapi dengan pola penyiraman yang berbeda. Tanaman pertama disiram secara rutin, sementara tanaman kedua hanya disiram dua hari sekali.

Ketika akar kedua tanaman tersebut diperiksa, perbedaan mencolok terlihat. Akar tanaman pertama mudah dicabut, sedangkan akar tanaman kedua jauh lebih kuat dan sulit dicabut. Hal ini karena akar tanaman pertama tidak perlu berusaha mencari air di tanah karena selalu tersedia, sementara akar tanaman kedua terpaksa mencari sumber air yang lebih dalam untuk bertahan hidup.


Cara Tuhan Mendidik Kita

Pelajaran ini juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan kita. Tuhan mengizinkan kita mengalami kesulitan dan penderitaan bukan untuk menghukum kita, tetapi untuk melatih akar iman kita. Jika kita selalu dimanjakan dan tidak pernah menghadapi tantangan, iman kita akan menjadi lemah dan mudah goyah ketika masalah datang.

Dengan mengizinkan kita mengalami kesulitan, Tuhan ingin kita mencari sumber kekuatan yang sejati, yaitu diri-Nya. Seperti akar tanaman yang mencari air, akar iman kita harus diperkuat dengan menghadapi ujian dan cobaan.


Jangan Manja

Meskipun Tuhan sangat mengasihi kita, bukan berarti Dia akan memanjakan kita dengan memberikan semua yang kita inginkan. Kasih Tuhan justru terlihat dalam pengaturan yang terbaik bagi kita. Tanpanya, kita hanya akan menjadi orang yang manja dan cengeng.

Ingatlah, tanpa masalah, kita hanya akan menjadi orang yang lemah dan memiliki akar iman yang rapuh. Sebaliknya, dengan menghadapi kesulitan, kita akan bertumbuh menjadi pribadi yang kuat dan beriman teguh.


Kesimpulan

Tradisi Ngawiwit tidak hanya sekedar upacara keagamaan, tetapi juga mengandung nilai-nilai hidup yang mendalam. Dengan belajar dari alam, kita dapat memahami pentingnya menghadapi kesulitan untuk menumbuhkan akar iman yang kuat. Semoga kita semua dapat menghadapi setiap tantangan dengan semangat Ngawiwit, sehingga kita menjadi pribadi yang beriman teguh dan tidak mudah tergoyahkan oleh masalah hidup yang menghadang.

Baca Juga
Posting Komentar