Pura Kehen Bangli: Keunikan, Sejarah, dan Keistimewaannya
Pura Kehen Bangli: Keunikan, Sejarah, dan Keistimewaannya
Bali terkenal dengan pesona wisata alam dan budayanya yang memikat. Salah satu destinasi wisata religi yang patut dikunjungi adalah Pura Kehen Bangli. Pura ini memiliki keunikan dan sejarah yang menarik untuk ditelusuri.
Keunikan Pura Kehen Bangli
Keunikan Pura Kehen Bangli terletak pada arsitekturnya yang berbeda dari pura pada umumnya. Pura ini memiliki pintu masuk candi tertutup, sementara umumnya pura di Bali memiliki pintu masuk candi terbuka. Selain itu, pura ini memiliki bale kukul yang terletak di atas dahan pohon beringin yang menjulang tinggi.
Pohon beringin di Pura Kehen Bangli dikeramatkan oleh masyarakat sekitar. Mereka percaya bahwa jika salah satu dahan pohon beringin patah, maka akan menjadi pertanda musibah akan terjadi. Kepercayaan ini telah turun temurun diwariskan dan menjadi tradisi masyarakat setempat.
Sejarah Pura Kehen Bangli
Sejarah Pura Kehen Bangli masih belum diketahui secara pasti. Namun, terdapat prasasti yang ditemukan di sekitar pura yang menjadi petunjuk keberadaan pura ini. Prasasti pertama menyebut nama Hyang Karinama atau Hyang Api pada abad ke-9 Masehi. Prasasti selanjutnya menyebutkan nama Sapatha dan Senapati Kuturan pada abad ke-10 atau ke-11 Masehi. Prasasti ketiga menyebut perubahan nama Hyang Api menjadi Hyang Kehen, yang menjadi nama pura hingga saat ini. Dari prasasti-prasasti tersebut, diperkirakan Pura Kehen Bangli didirikan sekitar abad ke-9 Masehi.
Keistimewaan Pura Kehen Bangli
Pura Kehen Bangli merupakan cagar peninggalan sejarah Bali yang masih terawat dengan baik. Pura ini menjadi tempat pemujaan umat Hindu Bali. Setiap enam bulan sekali, tepatnya pada hari raya Pagerwesi, digelar upacara besar di pura ini. Upacara besar lainnya yang digelar adalah Ngusaba Dewa atau Karya Agung Bhatara Turun Kabeh, yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.
Selain upacara besar, di Pura Kehen Bangli juga digelar upacara kecil seperti Ulian Sugimanik, Saraswati, Tilem, Purnama, Buda Kliwon, dan Kajeng Kliwon. Pura ini terletak di Desa Cempaga, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Dari Ubud, pura ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit.