Notifikasi

Memuat…

Menyingkap Kontroversi Sunat pada Perempuan: Manfaat atau Mitos?

 Menyingkap Kontroversi Sunat pada Perempuan: Manfaat atau Mitos?

Apakah Sunat pada Perempuan Benar-Benar Memberikan Manfaat Kesehatan?

Sunat pada perempuan merupakan praktik yang telah lama diperdebatkan. Beberapa kalangan percaya bahwa sunat memberikan manfaat kesehatan, sementara yang lain menganggapnya tidak bermanfaat. Untuk memahami kontroversi ini, mari kita bahas lebih dalam.

Pandangan Kementerian Kesehatan

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan nomor 6 tahun 2014, sunat pada perempuan tidak dianggap sebagai tindakan kedokteran karena tidak memiliki indikasi medis. Ini menunjukkan bahwa Kementerian Kesehatan tidak mengakui sunat perempuan sebagai praktik yang bermanfaat bagi kesehatan.

Pendapat Pakar Kesehatan

Pakar kesehatan, seperti Dr. Edwin Tanihaha, menyatakan bahwa sunat pada perempuan sangat berbeda dengan sunat pada laki-laki. Sunat pada perempuan biasanya dilakukan pada usia bayi, dan bagian yang dipotong adalah klitoris. Dr. Tanihaha menegaskan bahwa semua teknik sunat pada perempuan tidak memberikan manfaat kesehatan apa pun.

Efek Buruk Sunat pada Perempuan

Sunat pada perempuan justru dapat menyebabkan efek buruk, seperti pendarahan, nyeri, bekas luka, dan peningkatan risiko infeksi. Hal ini karena praktik sunat sering dilakukan tanpa peralatan yang steril. Selain itu, sunat pada perempuan tidak memenuhi kriteria tindakan medis yang dapat dilakukan untuk pencegahan masalah kesehatan, pengobatan, atau perbaikan kosmetik.

Kesimpulan

Berdasarkan pandangan Kementerian Kesehatan dan pakar kesehatan, sunat pada perempuan tidak memberikan manfaat kesehatan. Praktik ini justru dapat menyebabkan efek buruk dan tidak direkomendasikan untuk dilakukan. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan kembali manfaat dan risiko sunat pada perempuan sebelum mengambil keputusan.

Baca Juga
Posting Komentar