Pura Besakih: Pura Agung dengan Sejarah dan Keindahan yang Memukau

Pura Besakih: Pusat Peribadatan Umat Hindu di Bali
Bali, dengan mayoritas penduduk beragama Hindu, memiliki tempat ibadah yang megah dan dijuluki sebagai Mother of Temple, yaitu Pura Besakih. Terletak di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Pura Besakih merupakan tempat ibadah terbesar umat Hindu dan menjadi pusat kegiatan seluruh umat Hindu di Bali. Keberadaannya membuat Desa Besakih menjadi tujuan wisata religi, terutama bagi pemeluk agama Hindu.
Asal-Usul dan Sejarah Pura Besakih
Pura Besakih dipercaya telah berdiri sejak abad ke-13. Menurut sejarah, pemuka agama Hindu keturunan India, Rsi Markandeya, membangun Pura Agung Besakih pada tahun 1284 setelah mendengar suara gaib saat bermeditasi di Dataran Tinggi Dieng. Saat itu, Jawa dan Bali masih menyatu dan dikenal sebagai Pulau Dawa.
Sebelum menjadi pura megah, kawasan Pura Besakih adalah hutan dengan peninggalan sejarah seperti menhir, tahta batu, dan struktur teras piramida. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah ini telah disucikan jauh sebelum pengaruh agama Hindu masuk ke Bali.
Kompleks Pura Besakih
Pura Besakih memiliki kompleks yang luas, bahkan terluas di Indonesia. Kompleks ini terdiri dari 1 pusat tempat ibadah yang disebut Pura Penataran Agung Besakih dan 18 pura pendamping yang mengelilinginya, yaitu 1 Pura Basukian dan 17 pura lainnya.
Pura Penataran Agung Besakih merupakan pusat dari kompleks pura dan menjadi tempat pemujaan Dewa Siwa. Sementara 18 pura pendamping disusun berdasarkan arah mata angin, yang melambangkan Mandala.
Beberapa pura pendamping yang terkenal antara lain Pura Gelap (tempat pemujaan Dewa Iswara), Pura Kiduling Kereteg (tempat pemujaan Dewa Brahma), Pura Ulun Kulkul (tempat pemujaan Dewa Mahadewa), dan Pura Batumadeg (tempat pemujaan Dewa Wisnu).
Keagungan Mother of Temple dan Gunung Agung
Pura Besakih tidak hanya megah sebagai bangunan, tetapi juga memiliki makna filosofis dan keterkaitan dengan Gunung Agung. Gunung Agung merupakan gunung tertinggi di Bali yang dipercaya sebagai pusat pengendali alam gaib.
Secara simbolis, letak Pura Besakih di lereng Barat Daya Gunung Agung menjadikannya sebagai bangunan suci yang menghubungkan manusia dengan alam semesta. Pura ini dianggap sebagai tempat yang tepat untuk melakukan persembahyangan dan pemujaan.
Mengunjungi Pura Besakih
Pura Besakih menjadi destinasi wisata religi dan sejarah yang populer. Pengunjung dapat menikmati keindahan pura dan kemegahan Gunung Agung yang terlihat jelas dari lokasi pura.
Untuk mengunjungi Pura Besakih, wisatawan domestik dikenakan tiket masuk Rp30.000, sedangkan wisatawan mancanegara Rp60.000. Pengunjung juga dikenakan biaya parkir Rp3.000 untuk motor dan Rp5.000 untuk mobil.
Jam operasional Pura Besakih untuk tujuan peribadatan adalah 24 jam, sedangkan untuk wisatawan berlaku dari pukul 08.00 - 18.00 WITA.